BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
JUMAT, 23 AGUSTUS 2019
KELAS 7D & 7E
BAHAN AJAR
SEMESTER GANJIL
MATERI AJAR
8. Beradaptasi,
Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana anjing dan kucing tidur? Mereka menggulungkan badannya, bukan? Apakah hewan itu menggulungkan badannya pada hari panas? Perhatikan bahwa unta menyimpan lemak sebagai cadangan makanan di punuknya. Kaktus memiliki daun berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air di lingkungannya yang panas. Teratai memiliki daun yang lebar untuk mempercepat penguapan air di lingkungannya yang berair. Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Semua contoh tersebut adalah bukti bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan diri atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya.
POSTES
KELAS 7D & 7E
BAHAN AJAR
SEMESTER GANJIL
Kompetensi Dasar/ Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Tujuan Pembelajaran
|
Langkah-langkah Pembelajaran
|
Sumber Belajar/Alat Peraga
|
Instrumen Penilaian
|
Ket
| |
ke 2
|
KD. 3.1
Mengklasififikasi makhluk Hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati
IPK.
3.2.1 Menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan mengomunikasikan hasil observasinya.
3.2.2 Menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat alamiah.
|
Ø Peserta Didik dapat menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan mengomunikasikan hasil observasinya.
Ø Peserta Didik dapat menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat alamiah.
|
Kegiatan Pendahuluan
1. Orientasi
2. Apersepsi
3. Motivasi
4. Pemberian Acuan
Kegiatan Inti
1. Stimulation
(stimullasi/ pemberian rangsangan)
2. Problem statemen
(pertanyaan/identifikasi
masalah)
3. Data collection
(pengumpulan data)
4. Data processing
(pengolahan Data)
5. Verification / Pembuktian
6. Generalizatio
(menarik kesimpulan)
Penutup
|
Sumber Belajar :
© Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Alat Peraga :
1. Laptop
2. Slide
3. LCD Infocus
|
Penilaian :
1. Pengetahuan
2. Sikap
|
MATERI AJAR
Setiap
makhluk hidup mempunyai ciri-ciri makhluk hidup. Apa saja ciri-ciri
makhluk hidup yang membedakannya dengan benda tak hidup?
1. Bergerak,
Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat
bergerak bebas atau pindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan
memerlukan sarana bantu untuk bergerak yang disebut alat gerak. Alat
gerak dapat berupa kaki untuk berlari, sirip untuk berenang, dan sayap
untuk terbang
2. Makan,
Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup.
Makanan berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti
sel tubuh yang rusak. Sedangkan, air berfungsi sebagai zat pelarut di
dalam tubuh
3. Peka terhadap Rangsangan,
Semua makhluk hidup dapat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi
di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari lingkungan.
Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan,
gravitasi, rasa, dan lain-lain. Manusia dan hewan menggunakan indra
untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata peka terhadap
rangsangan cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka
terhadap bau, kulit peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah peka
terhadap rasa zat.
4. Bernapas,
Bernapas (respirasi) merupakan proses mengambil oksigen dari
lingkungan dan mengeluarkan gas karbon dioksida dari tubuh. Oksigen
digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi.
Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh.
5. Tumbuh,
Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga
menjadi besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi
remaja, dan kemudian dewasa. Anak hewan yang semula kecil lambat laun
tumbuh menjadi besar seperti induknya. Biji yang ditanam akan tumbuh
menjadi kecambah dan kemudian menjadi tanaman yang lebih besar
6. Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi),
Setelah berolahraga, tubuhmu berkeringat. Demikian pula saat udara
terasa panas, tubuhmu berkeringat. Sebaliknya, saat udara dingin, kamu
lebih sering buang air kecil mengeluarkan urine. Keringat yang
mengandung garam mineral dan urine merupakan contoh zat sisa yang
dikeluarkan makhluk hidup. Ada pula karbon dioksida dan uap air yang
dikeluarkan sebagai zat sisa dari proses respirasi. Pengeluaran zat sisa
oleh makhluk hidup disebut ekskresi. Ekskresi sangat diperlukan karena zat sisa bersifat racun sehingga jika tidak dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh.
7. Berkembang Biak,
Induk kucing melahirkan anak kucing. Induk kuda melahirkan anak
kuda dan induk sapi melahirkan anak sapi. Dari individu berkembang
menjadi banyak individu. Itulah yang disebut berkembang biak
(reproduksi). Semua makhluk hidup dapat berkembang biak. Tujuan makhluk
hidup berkembang biak adalah melestarikan jenisnya. 8. Beradaptasi,
Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana anjing dan kucing tidur? Mereka menggulungkan badannya, bukan? Apakah hewan itu menggulungkan badannya pada hari panas? Perhatikan bahwa unta menyimpan lemak sebagai cadangan makanan di punuknya. Kaktus memiliki daun berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air di lingkungannya yang panas. Teratai memiliki daun yang lebar untuk mempercepat penguapan air di lingkungannya yang berair. Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Semua contoh tersebut adalah bukti bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan diri atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya.
Klasifikasi
makhluk hidup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengelompokkan makhluk
hidup. Pengelompokan tersebut didasarkan pada kesamaan ciri maupun perbedaan
yang ditemukan pada setiap makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup dilakukan
dengan melihat ciri ciri makhluk hidup yang paling umum
hingga yang paling spesifik pada makhluk hidup. Selain pengelompokan dari
ciri-ciri makhluk hidup, pengelompokan juga dilakukan dengan dasar ukuran,
manfaat, dan juga habitat makhluk hidup.
Klasifikasi
makhluk hidup dipelajari dalam ilmu taksonomi. Awalnya, ilmu
taksonomi diprakarsai oleh ilmuwan Swedia yang bernama C. Linnaeus.
Olehnya, kelompok makhluk hidup diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yakni
animalia (hewan) dan juga vegetabilia (tumbuhan). Linnaeus memperkenalkan
tentang klasifikasi makhluk hidup dengan urutan sebagai berikut (tertinggi ke
terandah):
Untuk pemberian nama
ilmiah dari makhluk hidup diambil dari nama genus dan juga spesies dalam
klasifikasi makhluk hidup. Berikut ini aturan yang digunakan untuk pemberian
nama ilmiah pada makhluk hidup:
·
Nama ilmiah menggunakan bahasa Latin.
·
Nama ilmiah terdiri atas dua kata, kata pertama adalah
nama genus dan kata kedua adalah nama spesies.
·
Penulisan nama ilmiah ditulis dengan huruf cetak
miring atau digaris bawah.
·
Huruf pertama pada kata pertama (nama genus) harus
menggunakan huruf kapital.
·
Seluruh huruf pada kata kedua (nama spesies) tidak
menggunakan huruf kapital.
Tujuan
Klasifikasi Makhluk Hidup
Mengapa
makhluk hidup yang ada di bumi perlu dikelompokkan? Berikut ini akan dipaparkan
beberapa tujuan dilakukannya klasifikasi makhluk hidup.
1. Untuk Mempermudah Proses Mempelajari
Makhluk Hidup – Klasifikasi makhluk hidup dilakukan
dengan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya. Dengan mengetahui
klasifikasi makhluk hidup tertentu kita sekaligus mengetahui ciri-ciri dari
makhluk tersebut, kita sekaligus akan mengetahui makhluk hidup apa saja
yang memiliki ciri yang serupa.
Klasifikasi
Makhluk Hidup dan Penjelasannya
Klasifikasi
makhluk hidup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengelompokkan makhluk
hidup. Pengelompokan tersebut didasarkan pada kesamaan ciri maupun perbedaan
yang ditemukan pada setiap makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup dilakukan
dengan melihat ciri ciri makhluk hidup yang paling umum
hingga yang paling spesifik pada makhluk hidup. Selain pengelompokan dari
ciri-ciri makhluk hidup, pengelompokan juga dilakukan dengan dasar ukuran,
manfaat, dan juga habitat makhluk hidup.
Klasifikasi
makhluk hidup dipelajari dalam ilmu taksonomi. Awalnya, ilmu
taksonomi diprakarsai oleh ilmuwan Swedia yang bernama C. Linnaeus.
Olehnya, kelompok makhluk hidup diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yakni
animalia (hewan) dan juga vegetabilia (tumbuhan). Linnaeus memperkenalkan
tentang klasifikasi makhluk hidup dengan urutan sebagai berikut (tertinggi ke
terandah):
Kingdom – Filium
(Hewan) / Divisio (Tumbuhan) – Klass – Ordo – Famiia – Genus – Spesies Musa
paradisiaca
atau
Musa paradisiaca. Musa dalam nama ilmiah tersebut adalah nama
genus, sedangkan paradisiaca adalah nama spesies
2.
Mengetahui Hubungan Kekerabatan – Klasifikasi makhluk hidup terjadi karena
adanya pengelompokan berdasarkan ciri. Tingkat takson yang diperkenalkan oleh
Linnaeus dapat membantu kita mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk
hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain. Dengan mengetahui ciri-ciri
makhluk hidup berdasarkan tingkatan takson, kita jadi memahami hubungan
kekerabatan pada makhluk hidup.
3.
Membedakan Makhluk Hidup yang Satu dengan yang Lainnya – Berdasarkan
ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup, kita dapat mengetahui dan
membedakan makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Misalnya antara kera dan
monyet, meskipun mirip namun keduanya memiliki nama ilmiah yang berbeda karena
ada ciri yang membedakan antara keduanya
4. Untuk
Menyederhanakan Objek Studi – Makhluk hidup yang ada di bumi berjumlah
jutaan. Untuk mempelajarinya tentu dibutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk
itu, perlu dilakukan klasifikasi ilmiah agar objek studi menjadi lebih
sederhana. Klasifikasi makhluk hidup akan lebih membantu kita untuk mengenali
dan mempelajari makhluk hidup karena telah dikelompokkan berdasarkan kesamaan
ciri.
5.
Memberi Nama Makhluk Hidup yang Belum Diketahui Namanya – Seiring
perkembangan waktu, berbagai penemuan spesies baru terus terjadi.
Spesies-spesies baru tersebut belum memiliki nama, karena itu perlu dilakukan
klasifikasi makhluk hidup. Dengan melihat ciri-ciri spesies yang ditemukan,
spesies tersebut akan memiliki nama ilmiah sesuai ciri-ciri yang ditunjukkan.POSTES
KD
|
INDIKATOR
|
SOAL
|
SKOR
|
KD. 3.1 Mengklasifikasi makhluk
Hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati
|
3.1.1.
hasil pengamatan, mengidentifikasi,
dan mengomunikasikan hasil observasinya.
3.1.2
Menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat alamiah.
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
4
2
2
1
1
|
Komentar
Posting Komentar