BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

JUMAT, 23 AGUSTUS 2019
KELAS 7D & 7E

BAHAN AJAR

SEMESTER GANJIL


Kompetensi Dasar/ Indikator Pencapaian Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
Sumber Belajar/Alat Peraga
Instrumen Penilaian
Ket









 ke 2
KD. 3.1
Mengklasififikasi makhluk Hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati
IPK.
3.2.1    Menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan mengomunikasikan hasil observasinya.
3.2.2    Menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat alamiah.
Ø Peserta Didik dapat menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan mengomunikasikan hasil observasinya.
Ø Peserta Didik dapat menjelaskan benda-benda  di sekitar yang bersifat alamiah.
Kegiatan Pendahuluan
1.      Orientasi
2.      Apersepsi
3.      Motivasi
4.      Pemberian Acuan
Kegiatan Inti
1.      Stimulation
(stimullasi/ pemberian rangsangan)
2.      Problem statemen
(pertanyaan/identifikasi
masalah)
3.      Data collection
(pengumpulan data)
4.      Data processing
(pengolahan Data)
5.      Verification / Pembuktian
6.      Generalizatio
(menarik kesimpulan)
Penutup
Sumber Belajar :
© Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Alat Peraga :
1. Laptop
2. Slide
3. LCD Infocus
Penilaian :
1.      Pengetahuan
2.      Sikap
                
MATERI AJAR


Setiap makhluk hidup mempunyai ciri-ciri makhluk hidup. Apa saja ciri-ciri makhluk hidup yang membedakannya dengan benda tak hidup?
1.     Bergerak
       Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak bebas atau pindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan memerlukan sarana bantu untuk bergerak yang disebut alat gerak. Alat gerak dapat berupa kaki untuk berlari, sirip untuk berenang, dan sayap untuk terbang
2.      Makan
      Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup. Makanan berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh yang rusak. Sedangkan, air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh
3.      Peka terhadap Rangsangan
       Semua makhluk hidup dapat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari lingkungan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain. Manusia dan hewan menggunakan indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata peka terhadap rangsangan cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka terhadap bau, kulit peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah peka terhadap rasa zat.
4.      Bernapas
     Bernapas (respirasi) merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan gas karbon dioksida dari tubuh. Oksigen digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh.
5.      Tumbuh
       Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga menjadi besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi remaja, dan kemudian dewasa. Anak hewan yang semula kecil lambat laun tumbuh menjadi besar seperti induknya. Biji yang ditanam akan tumbuh menjadi kecambah dan kemudian menjadi tanaman yang lebih besar
6.       Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi)
     Setelah berolahraga, tubuhmu berkeringat. Demikian pula saat udara terasa panas, tubuhmu berkeringat. Sebaliknya, saat udara dingin, kamu lebih sering buang air kecil mengeluarkan urine. Keringat yang mengandung garam mineral dan urine merupakan contoh zat sisa yang dikeluarkan makhluk hidup. Ada pula karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan sebagai zat sisa dari proses respirasi. Pengeluaran zat sisa oleh makhluk hidup disebut ekskresiEkskresi sangat diperlukan karena zat sisa bersifat racun sehingga jika tidak dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh.
7.     Berkembang Biak
       Induk kucing melahirkan anak kucing. Induk kuda melahirkan anak kuda dan induk sapi melahirkan anak sapi. Dari individu berkembang menjadi banyak individu. Itulah yang disebut berkembang biak (reproduksi). Semua makhluk hidup dapat berkembang biak. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah melestarikan jenisnya. 
8.  Beradaptasi
       Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana anjing dan kucing tidur? Mereka menggulungkan badannya,          bukan? Apakah hewan itu menggulungkan badannya pada hari panas? Perhatikan bahwa unta menyimpan    lemak sebagai cadangan makanan di punuknya. Kaktus memiliki daun berbentuk duri untuk mengurangi            penguapan air di lingkungannya yang panas. Teratai memiliki daun yang lebar untuk mempercepat penguapan air di lingkungannya yang berair. Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Semua contoh tersebut adalah bukti bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan diri atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya.


Klasifikasi makhluk hidup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan tersebut didasarkan pada kesamaan ciri maupun perbedaan yang ditemukan pada setiap makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan melihat ciri ciri makhluk hidup yang paling umum hingga yang paling spesifik pada makhluk hidup. Selain pengelompokan dari ciri-ciri makhluk hidup, pengelompokan juga dilakukan dengan dasar ukuran, manfaat, dan juga habitat makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup dipelajari dalam ilmu taksonomi. Awalnya, ilmu taksonomi diprakarsai oleh ilmuwan Swedia yang bernama C. Linnaeus. Olehnya, kelompok makhluk hidup diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yakni animalia (hewan) dan juga vegetabilia (tumbuhan). Linnaeus memperkenalkan tentang klasifikasi makhluk hidup dengan urutan sebagai berikut (tertinggi ke terandah):
Untuk pemberian nama ilmiah dari makhluk hidup diambil dari nama genus dan juga spesies dalam klasifikasi makhluk hidup. Berikut ini aturan yang digunakan untuk pemberian nama ilmiah pada makhluk hidup:
·         Nama ilmiah menggunakan bahasa Latin.
·         Nama ilmiah terdiri atas dua kata, kata pertama adalah nama genus dan kata kedua adalah nama spesies.
·         Penulisan nama ilmiah ditulis dengan huruf cetak miring atau digaris bawah.
·         Huruf pertama pada kata pertama (nama genus) harus menggunakan huruf kapital.
·         Seluruh huruf pada kata kedua (nama spesies) tidak menggunakan huruf kapital.                     
Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Mengapa makhluk hidup yang ada di bumi perlu dikelompokkan? Berikut ini akan dipaparkan beberapa tujuan dilakukannya klasifikasi makhluk hidup.
1. Untuk Mempermudah Proses Mempelajari Makhluk Hidup – Klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya. Dengan mengetahui klasifikasi makhluk hidup tertentu kita sekaligus mengetahui ciri-ciri dari makhluk tersebut, kita sekaligus akan mengetahui makhluk hidup apa saja yang memiliki ciri yang serupa.
Klasifikasi Makhluk Hidup dan Penjelasannya
Klasifikasi makhluk hidup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan tersebut didasarkan pada kesamaan ciri maupun perbedaan yang ditemukan pada setiap makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan melihat ciri ciri makhluk hidup yang paling umum hingga yang paling spesifik pada makhluk hidup. Selain pengelompokan dari ciri-ciri makhluk hidup, pengelompokan juga dilakukan dengan dasar ukuran, manfaat, dan juga habitat makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup dipelajari dalam ilmu taksonomi. Awalnya, ilmu taksonomi diprakarsai oleh ilmuwan Swedia yang bernama C. Linnaeus. Olehnya, kelompok makhluk hidup diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yakni animalia (hewan) dan juga vegetabilia (tumbuhan). Linnaeus memperkenalkan tentang klasifikasi makhluk hidup dengan urutan sebagai berikut (tertinggi ke terandah):
Kingdom – Filium (Hewan) / Divisio (Tumbuhan) – Klass – Ordo – Famiia – Genus – Spesies Musa paradisiaca
atau Musa paradisiaca. Musa dalam nama ilmiah tersebut adalah nama genus, sedangkan paradisiaca adalah nama spesies
2. Mengetahui Hubungan Kekerabatan – Klasifikasi makhluk hidup terjadi karena adanya pengelompokan berdasarkan ciri. Tingkat takson yang diperkenalkan oleh Linnaeus dapat membantu kita mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain. Dengan mengetahui ciri-ciri makhluk hidup berdasarkan tingkatan takson, kita jadi memahami hubungan kekerabatan pada makhluk hidup.
3. Membedakan Makhluk Hidup yang Satu dengan yang Lainnya – Berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup, kita dapat mengetahui dan membedakan makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Misalnya antara kera dan monyet, meskipun mirip namun keduanya memiliki nama ilmiah yang berbeda karena ada ciri yang membedakan antara keduanya
4. Untuk Menyederhanakan Objek Studi – Makhluk hidup yang ada di bumi berjumlah jutaan. Untuk mempelajarinya tentu dibutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk itu, perlu dilakukan klasifikasi ilmiah agar objek studi menjadi lebih sederhana. Klasifikasi makhluk hidup akan lebih membantu kita untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup karena telah dikelompokkan berdasarkan kesamaan ciri.
5. Memberi Nama Makhluk Hidup yang Belum Diketahui Namanya – Seiring perkembangan waktu, berbagai penemuan spesies baru terus terjadi. Spesies-spesies baru tersebut belum memiliki nama, karena itu perlu dilakukan klasifikasi makhluk hidup. Dengan melihat ciri-ciri spesies yang ditemukan, spesies tersebut akan memiliki nama ilmiah sesuai ciri-ciri yang ditunjukkan.


POSTES 

KD
INDIKATOR
SOAL
SKOR
KD. 3.1 Mengklasifikasi makhluk Hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati

          3.1.1.  hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan mengomunikasikan hasil observasinya.
   
           3.1.2 Menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat alamiah.

1.
2.
3.
4.
5.
4
2
2
1
1

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTERAKSI ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN (KOMPONEN BIOTIK & ABIOTIK)

Peran organism tanah serta peran tanah dan cara melestarikannya

PENERAPAN MEDAN MAGNET & GGL INDUKSI