KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BERDASARKAN CIRI YANG DIMILIKI (MONERA, PROTISTA, JAMUR, TUMBUHAN)

BAHAN AJAR
HARI / TANGGAL        : Jumat/13- 9 - 2019
KELAS                           : VII ( Tujuh )
SEMESTER                   : Ganjil
Alokasi Waktu
Kompetensi Dasar/ Indikator Pencapaian Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
Sumber Belajar/Alat Peraga
Instrumen Penilaian
Hasil
15 JP
(5 Pertemuan)
KD. 3.1
Mengklasififikasi makhluk Hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati
IPK.
           3.2.1          Menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan mengomunikasikan hasil observasinya.
           3.2.2          Menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat alamiah.
           3.2.3          Menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat buatan manusia.
            3.2.4          Menjelaskan   benda-benda yang bersifat kompleks dan bersifat sederhana.
           3.2.5          Menjelaskan kegunaan dari berbagai jenis benda di sekitar.
           3.2.6          Melakukan pengamatan terhadap makhluk hidup dan benda tak hidup.
           3.2.7          Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup.
           3.2.8          Menjelaskan perbedaan makhluk hidup dengan benda tak hidup.
           3.2.9          Melakukan pengamatan terhadap berbagai makhluk hidup di sekitarnya.
           3.2.10      Menjelaskan ciri-ciri mahkluk hidup di sekitarnya.
            3.2.11      Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan prinsip klasifikasi.
Ø Peserta Didik dapat menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan mengomunikasikan hasil observasinya.
Ø Peserta Didik dapat menjelaskan benda-benda  di sekitar yang bersifat alamiah.
Ø Peserta Didik dapat menjelaskan benda- benda di sekitar yang bersifat buatan manusia.
Ø Peserta Didik dapat menjelaskan benda-benda yang bersifat kompleks dan bersifat sederhana
Ø Peserta Didik dapat menjelaskan kegunaan dari berbagai jenis benda di sekitar.
Ø Peserta Didik dapat melakukan pengamatan terhadap makhluk hidup dan benda tak hidup.
Ø Peserta Didik dapat menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup.
Ø Peserta Didik dapat menjelaskan perbedaan makhluk hidup  dengan benda tak hidup.
Ø Peserta Didik dapat melakukan pengamatan terhadap berbagai makhluk hidup di sekitarnya.
Ø Peserta Didik dapat menjelaskan cirri-ciri mahkluk hidup di sekitarnya.
Ø Peserta Didik dapat mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan prinsip klasifikasi.
Kegiatan Pendahuluan
1.         Orientasi
2.         Apersepsi
3.         Motivasi
4.         Pemberian Acuan
Kegiatan Inti
1.         Stimulation
(stimullasi/ pemberian rangsangan)
2.         Problem statemen
(pertanyaan/identifikasi
masalah)
3.         Data collection
(pengumpulan data)
4.         Data processing
(pengolahan Data)
5.         Verification / Pembuktian
6.         Generalizatio
(menarik kesimpulan)
Penutup
Sumber Belajar :
© Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Alat Peraga :
1. Laptop
2. Slide
3. LCD Infocus
Penilaian :
1.      Pengetahuan
2.      Sikap

MATERI AJAR 
KELOMPOK MONERA DAN PROTISTA


Klasifikasi terhadap makhluk hidup diperlukan sehingga memudahkan kita untuk mempelajari jenis-jenis makhluk hidup. Salah satu kelompok makhluk hidup adalah monera dan protista. Kingdom Protista dan Monera keduanya adalah organisme yang bersel tunggal, tetapi mereka berdua berbeda satu sama lain. Perbedaan utama antara monera dan protista terletak pada inti sel. Monera tidak memiliki inti sejati, sementara protista memiliki inti yang terikat dalam membran inti mereka sendiri. Para ilmuwan mengklasifikasikan organisme dengan inti sejati sebagai eukariota dan organisme tanpa inti sejati sebagai prokariota.

1. Kingdom Monera
Monera adalah kelompok organisme yang inti selnya masih belum memiliki membran inti disebut organisme Prokariotik. Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti. Bahan inti tersebut berupa asam inti atau DNA (deoxy ribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat). Organisme yang termasuk ke dalam Kingdom Monera adalah organisme yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Bersel satu.
  2. Tidak memiliki selaput Inti atau prokariot.
  3. Ada yang dapat membuat makanan sendiri atau autotrof.
  4. Ada yang dapat bergerak berpindah tempat.
Monera terdiri dari bakteri dan ganggang biru.


a. Bakteri
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri. Beberapa bakteri ada yang berklorofil dan mampu melakukan fotosintesis. Misalnya, bakteri hijau. Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa contoh bakteri:

  1. Salmonella typhi penyebab penyakit tifus
  2. Mikrobakterium tuberculosis penyebab TBC
  3. Escherichia coli hidup di usus besar manusia dan membantu pembusukan sisa makanan
  4. Rhizobium radicicola hidup bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan yang membantu menambat nitrogen dari udara dengan membentuk bintil-bintil akar.
  5. Bacillus anthracis penyebab penyakit anthrax pada ternak.
Tubuh bakteri terdiri dari satu sel, sebagian besar bakteri hidup secara sporofit atau parasit. Bakteri berkembangbiak dengan membelah diri dan konjugasi.

Jenis Bakteri


b. Alga biru (cyanobacteria)
Alga biru adalah satu satunya ganggang yang tergolong dalam kingdom monera Divisio Cyanophyta , ganggang ini bersel tunggal atau berbentuk benang dengan struktur tubuh yang masih sederhana dimana intinya masih prokaryotik. Alga biru berkembang biak dengan membelah diri. Alga biru bersifat autotrof (mampu membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis). Manfaat ganggang biru antara lain: Annabaena azollae digunakan sebagai pupuk. SpiruLina sebagai bahan makanan yang mengandung protein dan lain-lain.






2. Kingdom Protista
Protista adalah organisme eukariot pertama atau paling sederhana. Protista merupakan organisme eukariotik sehingga memiliki membran inti sel. Kingdom protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Bersel tunggal
  2. Mempunyai selaput inti sel (eukariot)
  3. Bersifat heterotrof
  4. Berkembang biak dengan kawin (konjugasi) dan tak kawin (membelah diri)
  5. Hidup soliter atau berkoloni.

Secara umum, protista dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu protista mirip hewan (protozoa) protista mirip tumbuhan (Alga) dan protista mirip jamur (oomycota)

  1. Protista mirip hewan atau protozoa. Berdasarkan alat geraknya hewan bersel satu dibagi menjadi: Hewan berkaki semu tumbuhnya membentuk kaki contoh amoeba proteus. Hewan berbulu cambuk atau flagellata, memiliki flagel yang bergerak mirip dengan cambuk contoh chlamydomonas. Hewan berbulu getar atau Ciliata, memiliki silia yang selalu bergerak berfungsi sebagai alat gerak dan mengambil makanan. contoh paramaecium, didinium.
  2. Hewan spora atau sporozoa berkembang biak dengan spora. Contoh plasmodium.
  3. Protista mirip tumbuhan atau alga ganggang bersel satu soliter contohnya chlorella atau masa kini dapat diolah menjadi makanan berprotein tinggi dan ganggang bersel satu koloni contohnya volvox. Protista mirip jamur, protista yang merupakan menyerupai jamur adalah dari golongan jamur lendir (myxomycota) dan jamur air Omycota.

Jenis Protista
Selain kelompok Protista yang bersifat mikroskopis, terdapat juga Protista yang bersifat makroskopis (dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop). Misalnya Alga merah: Eucheuma spinosum, Gracillaria sp, Alga hijau: Ulva sp, dan Alga Cokelat; Fucus sp.



KELOMPOK JAMUR (FUNGI)
Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil, berspora,
tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya di tempat yang lembap, bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang sudah busuk) dan parasit (organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya).


Sebelum dikenalkannya metode molekuler untuk analisis filogenetik, dulu fungi dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan/plantae karena fungi memiliki beberapa kemiripan dengan tumbuhan yaitu tidak dapat berpindah tempat, juga struktur morfologi dan tempat hidupnya juga mirip.

Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari kerajaan tumbuhan dan mempunyai kerajaan sendiri karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Namun fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.







Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselium. Berdasarkan bentuk hifa jamur dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Jamur Ganggang (Phycomycetes) Pada tempe terdapat benang-benang halus disebut miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe membusuk maka permukan tempe akan membusuk.
  2. Jamur Benar (Eumycetes) Jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. 

Pada umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Berdasarkan tempat pembentuk spora dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  1. Ascomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti kantong yang disebut askus. Misal : Penicillium sp.
  2. Basidomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti botol, umumnya jamur ini berukuran besar. Misal: Volvariella volvaceae (jamur merang), Auricula volvaceae (jamur kuping).
  3. Jamur tidak sempurna (Deuteromycetes). Jamur ini tumbuh pada roti, sisa makanan, tongkol jagung, kotoran ternak dan manusia. Biasanya termasuk kelompok jamur penyebab penyakit. Misal: Tinea versicolor penyebab panu dan Aspergilus fimugtus penyebab penyakit saluran pernafasan pada manusia.

Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembap. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembap. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam. Contoh makhluk hidup yang termasuk kelompok jamur adalah jamur roti, ragi tapai, jamur tiram putih, dan jamur kayu.

Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.

Klasifikasi Fungi
Pada klasifikasi 5 kingdom, Myxomycota dan Oomycota termasuk kelompok Protista, yaitu Protista mirip jamur. Jamur dibagi menjadi 6 Filum, yaitu :


1. Chytridiomycota
Chytridiomycota adalah jamur yang bereproduksi dengan zoospora. Divisi ini sering disebut sebagai peralihan antara protista dan fungi. Chytridiomycota dinyatakan termasuk ke dalam kingdom fungi setelah membandingkan susunan DNA pada divisi tersebut. Contoh chytridiomycota adalah Synchytrium endobioticum (patogen pada umbi kentang), Chytridium, dan  Physoderma maydis (noda pirang pada jagung). Berikut adalah ciri-ciri chytridiomycota:
  1. Sebagian besar hidup di air
  2. Beberapa bersifat saprofitik
  3. Bersifat parasit pada invertebrata di air
  4. Mendapatkan nutrisi dengan cara absorpsi
  5. Dinding sel tersusun atas senyawa chitin
  6. Memiliki hifa senositik
  7. Bereproduksi dengan membentuk zoospora berflagel

2. Zygomycotina 
Zygomycota adalah jamur yang menggunakan zigosporangium sebagai alat reproduksi seksual dan zigospora sebagai hasil reproduksi seksual. Selain itu, zygomycota juga dapat melakukan reproduksi aseksual dengan fragmentasi miselium atau spora aseksual (spora vegetatif) yang dihasilkan oleh sporangium. Contoh zygomycota adalah Rizopus stolonifer, Rhizopus oligosporus (jamur tempe), dan Rhizopus oryzae (jamur tapai). Berikut adalah ciri-ciri zygomycota:

  1. Memiliki hifa soenositik (bersekat dan tidak bersekat)
  2. Alat reproduksi seksual berupa zigosporangium
  3. Membentuk zigospora
  4. Dinding sel tersusun dari zat kitin
  5. Hidup saprofit
  6. Miselium bercabang banyak
  7. Mempunyai haustoria
  8. Tidak memiliki zoospora
  9. Spora berupa sel-sel berdinding

3. Glomeromycota
Glomeromycota merupakan kelompok jamur yang sebagian besar bersimbiosis dengan tanaman yaitu membentuk mikoriza arbuskuler. Mikoriza merupakan bentuk jamur yang hidup dan bersimbiosis pada akar tanaman tingkat tinggi. Mikoriza membentuk hifa khusus yang tumbuh membentuk miselium yang melingkupi ujung akar. Beberapa jenis tanaman pertanian bergantung pada mikoriza untuk dapat tumbuh optimal.

Glomeromycota mula-mula termasuk dalam kingdom Zygomycota, tetapi Walker dan Schubler pada tahun 2002 memisahkannya menjadi kingdom tersendiri karena terdapat perbedaan dengan Zygomycota. Ciri- ciri umum Glomeromycota :

  1. Kelompok jamur yang bersimbiosis dengan tanaman membentuk Mikoriza Arbuskular (Arbuskular : tempat pertukaran makanan antara jamur dengan tanaman inang )
  2. Obligat biotrop (parasit pada tumbuhan hidup )
  3. Asexual(membentuk spora diluar inang) dan sexual (Gigaspora)
  4. Tidak bersepta (non-septa)
  5. Dinding hifa mengandung kitin, chitosan dan polyglucuronic asam.
  6. Menghasilkan spora multinukleat berukuran besar dan berdinding tebal / klamidospora
4. Ascomycotina
Ascomycota adalah jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya  yang disebut askus. Askus berbentuk seperti kantung kecil. Alat reproduksi aseksual berupa hifa. Contoh ascomycota adalah Saccharomyces cerevisiae (fermentasi alkohol) dan Aspergillus flavus (penghasil racun aflatoksin). Berikut adalah ciri-ciri ascomycota:

  1. Hifa bersekat
  2. Alat reproduksi seksual berupa askus
  3. Umumnya hidup saprofit
  4. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan konidium, fragmentasi, dan pertunasan
  5. Memiliki banyak inti sel
  6. Sebagian besar multiseluler
  7. Spora tidak berflagela
  8. Bentuk tubuh seperti mangkuk

5. Basidiomycotina
Basidiomycota adalah jamur yang bereproduksi aseksual dengan membentuk spora di atas sel yang disebut basidium. Reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk spora konidia. Contoh basidiomycota adalah Volvariella volvacea (bahan makanan),  Puccinia graminis (penyakit pada tebu), dan Ustilago scitamanae (parasit pada Graminae). Berikut adalah ciri-ciri basidiomycota:

  1. Hifa bersekat
  2. Multiseluler
  3. Vegetatifnya memiliki satu inti haploid
  4. Memiliki basidiokarp
  5. Badan buah berbentuk seperti payung atau kuping
  6. Umumnya hidup saprofit
  7. Beberapa jenis dapat dijadikan sumber makanan

6. Deuteromycotina
Deuteromycetes/deuteromycota/deuteromycotina adalah jamur yang belum diketahui proses reproduksi seksualnya. Reproduksi aseksual dilakukan dengan konidia. Contoh deuteromycetes adalah Aspergillus wenti, Tinea versicolor, dan Trichophyton. Berikut adalah ciri-ciri deuteromycota:

  1. Hifa bersekat
  2. Reproduksi aseksual dengan konidia
  3. Dinding sel terbuat dari zat kitin

TUMBUHAN LUMUT DAN TUMBUHAN PAKU



A. PENGERTIAN TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)

Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm. Lumut ini hidup pada batu, kayu gelondongan, pepohonan, dan ditanah. Lumut tersebar hampir diseluruh belahan dunia, terkecuali didalam laut. Lumut mempunyai sel-sel plastid yang dapat menghasilkan  klorofil A dan B, sehingga dapat membuat makanan sendiri dan bersifat autotrof. Lumut termasuk kedalam kingdom plantae, yang mana kingdom plantae meliputi semua organisme yang multiseluler dan telah berdiferensiasi, eukariotik, dan dinding selnya mempunyai selulosa. Organisme yang termasuk kedalam plantae ini hampir seluruhnya bersifat autotrof (membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya matahari saat proses fotosintesis.

B. CIRI – CIRI TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)

  • Berukuran kecil dan jarang mencapai 15 cm
  • Bentuknya pipih seperti pita, dan adapula seperti batang dengan daun yang kecil
  • Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa

Batang dan daunnya mempunyai susunan yang berbeda,yaitu:
1. Selapis sel kulit, yang beberapa diantaranya membentuk rizoid epidermis, rizoid tampak seperti benang yang berfungsi sebagai akar dan menyerap makanan dari air dan garam mineral
2. Lapisan kulit dalam tersusun atas korteks, silinder pusat yang terdiri dari sel penunjang atau parenkim yang memanjang, tidak mengandung xilem dan floem
3. Silinder pusat, terdiri atas sel parenkim yang berguna untuk mengangkut ari
dan garam mineral.
  • Pertumbuhan pada lumut yaitu secara memanjang
  • Susunan gametangiumnya (arkegonium ataupun anteredium) mempunyai susunan yang khas, yang sering dijumpai pada tumbuhan paku (pteridophyta), terutama arkegoniumnya. Arkegonium adalah gamet betina yang berbentuk seperti botol dan mengandung sel ovum, sedangkan anteredium adalah gamet jantan tabg berbentuk bulat dan mengandung sel spermatozoid
  • Daunnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun yang lebih dari satu lapis. Sel-sel daun kecil, mengandung kloroplas yang tersusun seperti jaring dan berbentuk sempit dan memanjang

Sporofit (sporogonium) terdiri atas:
1. Seta atau tangki
2. Vaginula, yaitu kaki yang diselubungi dinding arkegonium
3. Apofisis, yaitu ujung seta atau tangki yang melebar, merupakan peralihan antara seta dan kotak spora
4. Kaliptra atau tudung, yaitu berasal dari dinding arkegonium atas dan akan menjadi tudung kotak spora
5. Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora
  • Sistem reproduksi bersifat metagenesis, yaitu reproduksi silih berganti antara seksual (gametofit) dan aseksual (sporofit). Reproduksi seksual membentuk gamet jantan dan betina dalam gametofit, sedangkan reproduksi aseksual dengan spora haploid terbentuk didalam sporofit
Artikel Penunjang : Pengertian, Ciri, dan Klasifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
C. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, karena bergantian antara reproduksi seksual dan aseksual. Awalnya sporofit menghasilkan spora yang akan menjadi protonema, dari protonema inilah gametofit terbentuk. Generasi gametofit ini punya satu sel kromosom yang disebut dengan haploid (n) dan gametofit ini menghasilkan gametangium (organ reproduksi) yang disebut dengan anteredium pada jantan dan arkegonium pada betina. Gametangium dilindungi oleh daun khusus (bract).
Anteredium berbentuk bulat dan menghasilkan sperma berflagela (anterezoid dan spermatozoid), sedangkan arkegonium berbentuk seperti botol yang memiliki bagian lebar disebut perut, dan ada bagian sempitnya yang disebut dengan leher.
Pembuahan (fertilisasi) sel telur oleh anterzoid membuahkan zigot dengan dua sel kromosom atau disebut dengan diploid (2n). Zigot inilah yang merupakan awal dari sporofit lagi. Kemudian zigot melakukan pembelahan menjadi sporofit dewasa yang sudah memiliki kaki untuk melekat pada gametofit, seta, dan kapsul di bagian ujungnya. Kapsul ini merupakan tempat dihasilkannya spora melalui fase fase pada meiosis. Setelah spora masak dan dikeluarkan dari dalam kapsul, barulah siklus hidup lumut berulang lagi dari awal.
D. KLASIFIKASI TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
1. Lumut Hati (HepatiCospida)
Sesuai dengan namanya, lumut ini dapat diamati langsung dengan mata, lumut ini mempunyai bentuk khas yaitu lekukan-lekukan yang menyerupai bentuk hati dan juga terbagi atas dua lobus, sama seperti hati. Lumut ini tumbuh dan menempel di bebatuan, tanah,  daun-daun pepohonan dalam rimba di daerah tropika dan dinding-dinding pada bangunan tua yang lembab. Lumut hati dapat melakukan fotosintesis untuk makanannya sendiri (autotrof). Struktur tubuhnya meliputi akar, batang, dan daun.
Lumut hati dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk talusnya, yaitu lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun. Alat kelamin terletak pada bagian dorsal (belakang) talus pada jenis terletak pada bagian terminal (ujung).


                           LUMUT HATI





Lumut hati berkembang biak dengan oogami secara generatif, dan dengan fragmentasi, tunas, dan kuncup eram secara vegetatif. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan dan disebut dengan elatera, elatera ini akan terlepas saat kapsul terbuka, sehingga akan membantu memancarkan spora. Lumut ini juga bereproduksi secara aseksual dengan menggunakan sel yang disebut dengan gemma, yang berbentuk mangkok dan terletak dipermukaan sporofit.
Contoh lumut ini adalah Marchantia polymorpha dan Porella.
2. Lumut tanduk (Anthocerotaceae)

Tubuh lumut tanduk menyerupai lumut hati yaitu seperti talus, tetapi sporofitnya berbentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit.  Cara perkembang biakannya sama dengan lumut hati, yaitu perkembang biakan secara generatif dengan membentuk anteridium dan arkhegonium yang terkumpul pada sisi atas talus.


                  LUMUT TANDUK



Selnya hanya memiliki satu kloroplas, kloroplas ini berukuran besar dan terbesar dari pada kebanyakan tumbuhan lumut.
Lumut tanduk banyak ditemukan di tepi-tepi sungai dan danau, disepanjang selokan, ditepi jalan yang basah dan lembab. Salah satu contoh dari lumut tanduk adalah Anthoceros Laevis.
3. Lumut Daun (Musci)

Lumut daun atau lumut sejati merupakan lumut yang sering kita jumpai karena tempat hidupnya yang lebih terbuka dibanding lumut lain, bentuknya pun lebih menarik. Lumut sejati memiliki perbedaan dengan lumut hati yaitu dari segi dauunya yang tumbuhn pada semua sisi sumbu utama, atau dengan kata lain, daunnya berasal dari pusat tengah lumut tersebut (simetri radial).

                   LUMUT DAUN

Daun ini mempunyai rusuk pada bagian tengahnya dan rusuk tersebut tersusun pada batang dengan mengikuti garis spiral, panjangnya dapat bervariasi dari suatu bagian dari satu inci dan mencapati satu kaki. Pada rusuk tengah ini mengandung sel yang memanjang, fungsinya untuk mengangkut air dan zat-zat hara. Lumut sejati tidak memiliki akar.
Seperti lumut gambut dan lumut rawa, daunnya khas karena mempunyai jaringan sel kecil dan memisahkan sel mati yang besar. Mempunyai daya menghisap air yang laur biasa. Ini lah makanya lumut ini dapat bertahan hidup dirawa.
Gametofitnya mempunyai alat kelamin jantan dan betina yang relatif kecil, pembuahan dilakukan oleh spermatozoid yang bergerak aktif dengan flagela nya, bila ada air maka spermatozoid akan berenang menuju ovum. Kemudian hasil fertilisasi menjadi sporofit, yang ketika sporofit sudah matang memiliki kaki penghisap dan satu tangkai yang panjang, juga sebuah kapsul yang khas.
Contoh lumut ini adalah Polytricum juniperinum, Furaria, Pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut atau Sphagnum.
E. MANFAAT TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
Lumut mempunyai manfaat terhadap manusia, seperti Marchantia polymorpha, lumut ini termasuk kedalam klasifikasi lumut hati, dan sesuai dengan namanya lumut ini dapat digunakan sebagai pengobatan hepatitis (infeksi pada hati). Jenis jenis lumut gambut seperti Sphagnum yang termasuk kedalam klasifikasi lumut daun dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas.
Dalam lingkungan, lumut mempunyai peran sebagai penyedia oksigen, penyimpan air. Lumut dapat menyimpan air yang tertangkap diantara daun dan tangkainhya karena selnya seperti rozoid dan sel parenkim nya yang dapat menyerap air dan garam mineral dan bersifat seperti spons. Setelah air diserap seperti pada lumut hati yang menyerap air pada tempat yang ditumbuhinya, seperti pada pepohonan tumbang, itu akan membuat tanah menjadi kering, dan melindungi lumut tersebut dari kekeringan juga. Dengan kemampuannya menyerap air, juga akan menciptakan lingkungan alami untuk persemaian benih untuk tumbuhan bunga berkayu, herba, dan tumbuhan conifer. Lumut juga berfungsi sebagai penyerap polusi yang terdapat dilingkungan.
Lumut juga dapat menambah estetika suatu daerah yang ditumbuhinya secara luas, membuat mata dapat memandangi pemandangan hijau yang terbentang luas. Dan juga memberi sumbangan terhadap modifikasi alam sekitar.
Peranan bryophyta yang lain adalah memperlambat proses erosi, karena daya penyimpanan airnya lebih baik daripada daun yang sudah mati. Sehingga memperlambat air pada permukaan tanah yang cepat dari air hujan. Dan semua manfaat serta peranan lumut ini dapat terjadi karena mereka merupakan tumbuhan yang berkelompok dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTERAKSI ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN (KOMPONEN BIOTIK & ABIOTIK)

Peran organism tanah serta peran tanah dan cara melestarikannya

PENERAPAN MEDAN MAGNET & GGL INDUKSI