Kedudukan Sholat dalam Islam
Hari : Senin/11 Mei 2020
Kelas : 7A
Shalat memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Shalat adalah tiang agama, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
رَأْسُ الْاَمْرِ الْاِسْلاَمُ ، وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ
“Pokok perkara adalah Islam, tiangnya shalat dan puncaknya jihad fii sabiilillah.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Shalat merupakan amal shalih yang paling dicintai Allah. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Amal apa yang paling dicintai Allah Ta’ala?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berjihad fii sabiilillah.” (HR. Bukhari-Muslim)
Shalat adalah amal saleh yang pertama kali dihisab pada hari kiamat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلاَةُ فَإِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ عَمَلِهِ ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
“Pertama kali yang dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika baik shalatnya, maka baiklah seluruh amalnya dan jika buruk, maka buruklah seluruh amalnya.” (HR. Thabrani, lih. Shahihul Jami’ no. 2573)
Shalat adalah wasiat terakhir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya, Beliau bersabda:
اَلصَّلاَةَ الصَّلاَةَ ، وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
“Jagalah shalat, jagalah shalat, dan berbuat baiklah kepada budak yang kalian miliki.” (HR. Thabrani, lih. Shahihul Jami’ no. 3873)
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita menjaganya baik ketika hadhar (tidak safar) maupun ketika safar, ketika suasana aman maupun suasana mencekam. Dia berfirman:
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa (Ashar). Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.—Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah: 238-239)
Bahkan dalam kondisi perang, Allah Subhanahu wa Ta’ala tetap memerintahkan kita menjaganya (lih. An Nisaa’: 102-103).
Demikian juga dalam kondisi sakit, kewajiban shalat tidak gugur, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صَلِّ قَائِمًا, فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا, فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
“Shalatlah sambil berdiri! Jika tidak bisa, maka sambil duduk, jika tidak bisa, maka sambil berbaring.” (HR. Bukhari)
Di antara keutamaan shalat adalah, bahwa dengan shalat Allah Ta’ala akan mengugurkan dosa-dosa seseorang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهَرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ
“Perumpamaan shalat yang lima waktu adalah seperti sebuah sungai yang dalam dan mengalir; yang berada di depan pintu rumah salah seorang di antara kamu, ia mandi di sana setiap hari lima kali.” (HR. Muslim)
Al-Hasan berkata, “Sehingga tidak tersisa lagi kotoran.”
Kepada para orang tua, Islam memerintahkan mereka menyuruh anaknya shalat sejak berusia tujuh tahun dan memerintahkan mereka memukul anaknya ketika meninggalkannya saat berusia sepuluh tahun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مُرُوْا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ إِذَا بَلَغُوْا سَبْعًا ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا إِذَا بَلَغُوْا عَشْرًا ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun. Pukullah mereka (ketika meninggalkannya) saat berusia sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidurnya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Hakim, Hakim berkata, “Shahih sesuai syarat Muslim.”)
Terhadap orang-orang yang menunda shalat sampai lewat waktunya Allah Ta’ala mengancam akan mendapatkan “Al Ghayy” (kesesatan atau lembah di neraka jahannam). Dia berfirman:
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam: 59)
Sa’id bin al-Musayyib rahimahullah berkata, “Orang itu tidak shalat zuhur kecuali setelah tiba waktu ashar, tidak shalat ashar kecuali setelah tiba waktu maghrib, tidak shalat maghrib kecuali setelah tiba waktu isya dan tidak shalat isya kecuali setelah tiba waktu subuh dan tidak shalat subuh kecuali setelah terbit matahari. Orang yang meninggal dalam kondisi terus-menerus seperti ini dan tidak bertaubat, maka Allah ancam dengan al ghayy, yaitu lembah di neraka Jahannam yang sangat dalam dan busuk rasanya.”
Jika orang yang menunda shalat sampai tiba waktu shalat berikutnya sudah seperti ini keadaannya, lalu bagaimana dengan orang yang meninggalkan shalat? –na’uudzu billahi min dzaalik-.
Neraka, itulah tempat orang yang meninggalkan shalat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?”— Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat–Dan kami tidak (pula) memberi Makan orang miskin,—Dan kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,—Dan kami mendustakan hari pembalasan,—Hingga datang kepada Kami kematian”. (QS. Al Muddatstsir: 42-47)
Umat Islam juga tidak berselisih bahwa meninggalkan shalat dengan sengaja termasuk dosa-dosa besar yang sangat besar, dan bahwa dosanya lebih besar di sisi Allah daripada dosa membunuh, mengambil harta, zina, mencuri, dan meminum khamr.
Ibnul Qayyim ketika menjelaskan hadis bahwa orang yang meninggalkan shalat akan dikumpulkan bersama Fir’aun, Qarun, Haman dan Ubay bin Khalaf –di antara ulama ada yang mencacatkan hadis ini– berkata, “Orang yang meninggalkan shalat ada yang meninggalkannya karena disibukkan mengurus hartanya, kerajaannya, kekuasaannya atau perniagaannya (bisnisnya). Barangsiapa yang meninggalkannya karena disibukkan oleh hartanya, maka dia akan bersama Qarun. Barangsiapa yang meninggalkannya karena disibukkan oleh kerajaannya, maka dia akan bersama Fir’aun. Barangsiapa yang meninggalkannya karena disibukkan oleh kepemimpinannya maka dia akan bersama Haman dan barangsiapa yang meninggalkannya karena disibukkan oleh perniagaannya maka dia akan bersama Ubay bin Khalaf.”
Pada hari kiamat nanti, orang-orang yang meninggalkan shalat tidak akan sanggup sujud kepada Allah Ta’ala ketika manusia semuanya dipanggil untuk sujud. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa,– (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi diliputi kehinaan. dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, sedangkan mereka dalam keadaan sejahtera.” (QS. Al Qalam: 42-43)
Sa’id bin Al Musayyib rahimahullah berkata: “Dahulu mereka (di dunia) mendengar “Hayya ‘alash shalaah-Hayya ‘alal falaah”, namun mereka tidak mendatangi padahal mereka sehat-sentosa.”
Sumber : https://yufidia.com/3063-kedudukan-shalat-dalam-islam.html
Kelas : 7A
Shalat memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Shalat adalah tiang agama, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
رَأْسُ الْاَمْرِ الْاِسْلاَمُ ، وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ
“Pokok perkara adalah Islam, tiangnya shalat dan puncaknya jihad fii sabiilillah.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Shalat merupakan amal shalih yang paling dicintai Allah. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Amal apa yang paling dicintai Allah Ta’ala?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berjihad fii sabiilillah.” (HR. Bukhari-Muslim)
Shalat adalah amal saleh yang pertama kali dihisab pada hari kiamat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلاَةُ فَإِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ عَمَلِهِ ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
“Pertama kali yang dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika baik shalatnya, maka baiklah seluruh amalnya dan jika buruk, maka buruklah seluruh amalnya.” (HR. Thabrani, lih. Shahihul Jami’ no. 2573)
Shalat adalah wasiat terakhir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya, Beliau bersabda:
اَلصَّلاَةَ الصَّلاَةَ ، وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
“Jagalah shalat, jagalah shalat, dan berbuat baiklah kepada budak yang kalian miliki.” (HR. Thabrani, lih. Shahihul Jami’ no. 3873)
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita menjaganya baik ketika hadhar (tidak safar) maupun ketika safar, ketika suasana aman maupun suasana mencekam. Dia berfirman:
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa (Ashar). Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.—Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah: 238-239)
Bahkan dalam kondisi perang, Allah Subhanahu wa Ta’ala tetap memerintahkan kita menjaganya (lih. An Nisaa’: 102-103).
Demikian juga dalam kondisi sakit, kewajiban shalat tidak gugur, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صَلِّ قَائِمًا, فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا, فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
“Shalatlah sambil berdiri! Jika tidak bisa, maka sambil duduk, jika tidak bisa, maka sambil berbaring.” (HR. Bukhari)
Di antara keutamaan shalat adalah, bahwa dengan shalat Allah Ta’ala akan mengugurkan dosa-dosa seseorang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهَرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ
“Perumpamaan shalat yang lima waktu adalah seperti sebuah sungai yang dalam dan mengalir; yang berada di depan pintu rumah salah seorang di antara kamu, ia mandi di sana setiap hari lima kali.” (HR. Muslim)
Al-Hasan berkata, “Sehingga tidak tersisa lagi kotoran.”
Kepada para orang tua, Islam memerintahkan mereka menyuruh anaknya shalat sejak berusia tujuh tahun dan memerintahkan mereka memukul anaknya ketika meninggalkannya saat berusia sepuluh tahun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مُرُوْا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ إِذَا بَلَغُوْا سَبْعًا ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا إِذَا بَلَغُوْا عَشْرًا ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun. Pukullah mereka (ketika meninggalkannya) saat berusia sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidurnya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Hakim, Hakim berkata, “Shahih sesuai syarat Muslim.”)
Terhadap orang-orang yang menunda shalat sampai lewat waktunya Allah Ta’ala mengancam akan mendapatkan “Al Ghayy” (kesesatan atau lembah di neraka jahannam). Dia berfirman:
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam: 59)
Sa’id bin al-Musayyib rahimahullah berkata, “Orang itu tidak shalat zuhur kecuali setelah tiba waktu ashar, tidak shalat ashar kecuali setelah tiba waktu maghrib, tidak shalat maghrib kecuali setelah tiba waktu isya dan tidak shalat isya kecuali setelah tiba waktu subuh dan tidak shalat subuh kecuali setelah terbit matahari. Orang yang meninggal dalam kondisi terus-menerus seperti ini dan tidak bertaubat, maka Allah ancam dengan al ghayy, yaitu lembah di neraka Jahannam yang sangat dalam dan busuk rasanya.”
Jika orang yang menunda shalat sampai tiba waktu shalat berikutnya sudah seperti ini keadaannya, lalu bagaimana dengan orang yang meninggalkan shalat? –na’uudzu billahi min dzaalik-.
Neraka, itulah tempat orang yang meninggalkan shalat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?”— Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat–Dan kami tidak (pula) memberi Makan orang miskin,—Dan kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,—Dan kami mendustakan hari pembalasan,—Hingga datang kepada Kami kematian”. (QS. Al Muddatstsir: 42-47)
Umat Islam juga tidak berselisih bahwa meninggalkan shalat dengan sengaja termasuk dosa-dosa besar yang sangat besar, dan bahwa dosanya lebih besar di sisi Allah daripada dosa membunuh, mengambil harta, zina, mencuri, dan meminum khamr.
Ibnul Qayyim ketika menjelaskan hadis bahwa orang yang meninggalkan shalat akan dikumpulkan bersama Fir’aun, Qarun, Haman dan Ubay bin Khalaf –di antara ulama ada yang mencacatkan hadis ini– berkata, “Orang yang meninggalkan shalat ada yang meninggalkannya karena disibukkan mengurus hartanya, kerajaannya, kekuasaannya atau perniagaannya (bisnisnya). Barangsiapa yang meninggalkannya karena disibukkan oleh hartanya, maka dia akan bersama Qarun. Barangsiapa yang meninggalkannya karena disibukkan oleh kerajaannya, maka dia akan bersama Fir’aun. Barangsiapa yang meninggalkannya karena disibukkan oleh kepemimpinannya maka dia akan bersama Haman dan barangsiapa yang meninggalkannya karena disibukkan oleh perniagaannya maka dia akan bersama Ubay bin Khalaf.”
Pada hari kiamat nanti, orang-orang yang meninggalkan shalat tidak akan sanggup sujud kepada Allah Ta’ala ketika manusia semuanya dipanggil untuk sujud. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa,– (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi diliputi kehinaan. dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, sedangkan mereka dalam keadaan sejahtera.” (QS. Al Qalam: 42-43)
Sa’id bin Al Musayyib rahimahullah berkata: “Dahulu mereka (di dunia) mendengar “Hayya ‘alash shalaah-Hayya ‘alal falaah”, namun mereka tidak mendatangi padahal mereka sehat-sentosa.”
Sumber : https://yufidia.com/3063-kedudukan-shalat-dalam-islam.html
Pertanyaan :
Tuliskan 2 keutamaan dari kedudukan sholat ?
Apakah ganjaran dari tidak melaksanakan sholat ?
Catatan :
1. Tulis jawaban di kolom komentar beserta NAMA LENGKAP & KELAS (ditunggu sampai jam 3 sore)
2. kirimkan 1 poto kalian sedang melaksanakan sholat berjamaah di rumah ke email emilypy25@gmail.com (di tunggu sampai jam 9 malam)
Nama:m.faiz yuniza putra
BalasHapusKelas:7a
1.keutamaan dari sholat adalah sholat mencegah perbuatan keji dan mungkar,sholat adalah penyejuk hati dan penghibur jiwa,shalat sebagai penolong manusia terkait urusan agama dan dunia
2.mendapatkan dosa,bisa masuk neraka,tidak disayang allah swt
Zalfa Ghaisani / 7A
BalasHapus1.Tuliskan 2 keutamaan dari kedudukan sholat ?
•『 ✧ 』• Sholat menghindarkan manusia dari dosa dan sebaliknya solat mendatangkan pahala. Amalan pertama yang dihisab kelak adalah solat
•『 ✧ 』• Sholat menenangkan jiwa, mendekatkan pada Allah SWT, obat kelalaian, membentuk pribadi yang disiplin, menyehatkan jiwa raga.
2.Apakah ganjaran dari tidak melaksanakan sholat ?
•『 ✧ 』• Jauh dari Allah.
•『 ✧ 』• Dosa bertambah pastinya.
•『 ✧ 』• Hati dan jiwa tidak tenang.
•『 ✧ 』• Disiksa di hari akhir.
•『 ✧ 』• kesehatan akan terganggu.
•『 ✧ 』• Sulit mendapat kedapaian
—z a l f a🍒.
Nama : Alvia Sefti Anggraini
BalasHapusKelas : 7 A
Pertanyaan :
1. Tuliskan 2 keutamaan dari kedudukan sholat ?
- Shalat adalah penyejuk hati dan penghibur jiwa
- Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar
2. Apakah ganjaran dari tidak melaksanakan sholat ?
bahwa orang yang meninggalkan shalat akan dikumpulkan bersama Fir’aun, Qarun, Haman dan Ubay bin Khalaf
Pada hari kiamat nanti, orang-orang yang meninggalkan shalat tidak akan sanggup sujud kepada Allah Ta’ala ketika manusia semuanya dipanggil untuk sujud. Allah
Nama: diajeng ayu wulan
BalasHapusKelas: 7a
1. -menghindarkan manusia dari perbuatan keji
-agar bisa makin dekat dengan allah swt dan
mendapatkan pahala
2. - mendapatkan dosa
- hati menjadi tidak tenang
- jauh dari allah swt
- yang pasti gak dapat pahala
Nama: CAHAYA IBRAMSYAH
BalasHapusKelas:7A
1.KEUTAMAAN DARI KEDUDUKAN SHALAT
•Tiang agama, shalat menempati
kedudukan yang tak dapat ditandingi
oleh ibadah manapun.Ia merupakan
tiang agama pokok urusan adalah
Islam sedang tiangnya adalah
shalat, dan puncaknya berjuang
dijalan Allah SWT.
•yang pertama dihisab
Amalan yang mula mula dihisab dari
seorang hamba pada hari kiamat
adalah
shalat jika ia baik,baik bai seluruh
amalan nya, jika jelek,jelek pula
amalann nya
2.GANJARAN TIDAK MELAKSANAKAN SHALAT
•Allah SWT mengurangi keberkatannya umurnya
-ALLAH SWT akan mempersulit rezekinya
-tidak mempunyai tempat didalam Islam
-ALLAH SWT akan menghilangkan cahaya Soleh dari raut wajahnya
-amalan kebaikan yg pernah dilakukan nya tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT.
-Allah SWT akan menyempitkan kuburnya
Nama:Gilang R.H.P
BalasHapusKelas:7A
1.-Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar
-Shalat adalah penyejuk hati dan penghibur jiwa
2.-Mendapatkan dosa
-Hati menjadi tidak tenang
-Jauh dari allah swt
-Masuk neraka
Nama:Annisa Maulidawati
BalasHapusKelas:7A
Jawaban:
1. -Mendekatkan diri kepada ALLAH
-Meningkatkan ketaqwaan
2. -Jauh dari Allah.
-Dosa bertambah pastinya.
-Hati dan jiwa tidak tenang.
-Disiksa di hari akhir.
-kesehatan akan terganggu.
-Sulit mendapat kedapaian
Nama:Alda Adellia
BalasHapusKelas:7A
1. -Sholat menenagkan jiwa
-sholat menghindarkan manusia dari
Dosa dan sebaliknya solat
mendatangkan pahala.
2. -jauh dari allah
-akan mendapatkan dosa
Nama: Maura Lodya Amela
BalasHapusKelas: 7A
1. Sholat menjauhkan manusia dari perbuatan keji dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2.Hati dan jiwa tidak tenang, Jauh dari Allah.
nama=diranda apriLia
BalasHapusKelas=7a
1. -mendekatkan diri kepada allah
-meningkatkan ketaqwaan
2. -mendapat dosa besar
-mendapatkan ganjaran yang besar dineraka
-mudah lelah dan sakit
-harta yang didapat tidak berkah
-hati menjadi tidak tenang dan bimbang
Assalamu'alaikum Bu
BalasHapusNama;AAVICENA PUTRA PRADANA
Kelas;7A
Jawaban;
1. 1)Shalat adalah penyejuk hati dan penghibur jiwa
2)Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar
2. -Semua amal kebaikan yang dia kerjakan tidak diberi pahala oleh
Allah
-Do'anya tidak diijabah
-Tidak mendapat bagian dari do'a orang-orang yang shaleh
Nama: Aldo Tri Cahya
BalasHapusKelas:7A
Jawaban:
1.-Shalat Adalah Penyejuk Hati Yg Sedang Merasa Marah Atau Rasa
Resah
-Mendekatkan Diri Dengan Allah
2.-Do'a Nya Tidak Di Jabah
-Mendapatkan Dosa Apabila Tidak Di Kerjakan Karena Sholat
Merupakan Tiang Agama
Nama: Yesha kirania
BalasHapusKelas: 7A
1.
-Mendekatkan diri kepada ALLAH
-Meningkatkan ketaqwaan
2.
-Jauh dari Allah.
-Akan mendapatkan dosa
-Hati dan jiwa tidak tenang.
-Disiksa di hari akhir.
-kesehatan akan terganggu.
Nama:R.Dinda Rara Putri
BalasHapusKelas:7a
1.-Mendekatkan diri kepada ALLAH
-Meningkatkan ketaqwaan
2.. - mendapatkan dosa
- hati menjadi tidak tenang
- jauh dari allah swt
Nama DZAKY ATHA
BalasHapusKELAS;7A
1 menambah pahala, mendekatkan diri kepada Allah
2 dapat dosa dan jauh dari Allah
Nama:Nadia Adzra Aisyah
BalasHapusKelas:7A
1.•>keutamaan shalat adalah, bahwa dengan shalat Allah Ta’ala akan mengugurkan dosa-dosa seseorang
•>allah mengangkat derajat dan menghapuskan dosa (kesalahan ) dengan shalat.
2.•>orang yang tidak melaksanakan sholat atau meninggalkan sholat akan mendapat dosa yang sangat besar.
•>doanya tidak akan diangkat ke langit.
Nama:Ni Nyoman jingga widiathama putri
BalasHapusKelas:7a
Jawaban
1. -Mendekatkan diri kepada ALLAH
-Meningkatkan ketaqwaan
2. -Jauh dari Allah.
-Dosa bertambah pastinya.
-Hati dan jiwa tidak tenang.
-Disiksa di hari akhir.
-kesehatan akan terganggu.
-Sulit mendapat kedapaian
NAMA:NAJWA mufiidah putria
BalasHapusKelas :7a
Jawaban:
1. -Mendekatkan diri kepada ALLAH
-Meningkatkan ketaqwaan
2. -Jauh dari Allah.
-Dosa bertambah pastinya.
-Hati dan jiwa tidak tenang.
-Disiksa di hari akhir.
-kesehatan akan terganggu.
-Sulit mendapat kedapaian
Nama: Nurul Septia
BalasHapusKelas: 7A
1.
-Mendekatkan diri kepada ALLAH
-Meningkatkan ketaqwaan
2.
-Jauh dari Allah.
-Akan mendapatkan dosa
-Hati dan jiwa tidak tenang.
-Disiksa di hari akhir.
-kesehatan akan terganggu.
Nama=Aldi ARDIANOLD putra
BalasHapusKelas=7d
1.-Mendekatkan diri kepada Allah
-Meningkatkan ketaqwaan
.-menenagkan jiwa dan hati
.-mendapatkan pahala
2.-Jauh dari Allah
-Mendapatkan dosa
-Hati & jiwa tidak tenang
-kesehatan akan terganggu
-Disiksa di hari akhir nanti
Nama: AHMAD MAEDANI RAIS
BalasHapusKelas:7a
Jawaban
1. -Mendekatkan diri kepada ALLAH
-Meningkatkan ketaqwaan
2. -Jauh dari Allah.
-Dosa bertambah pastinya.
-Hati dan jiwa tidak tenang.
-Disiksa di hari akhir.
-kesehatan akan terganggu.
-Sulit mendapat kedapaian
Nama:ZIGO ARI GHOPICAN
BalasHapusKELAS.7A
1. 1)Shalat adalah penyejuk hati dan penghibur jiwa
2)Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar
2. -Semua amal kebaikan yang dia kerjakan tidak diberi pahala oleh
Allah
-Do'anya tidak diijabah
-Tidak mendapat bagian dari do'a orang-orang yang shaleh
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusnama=excel ramadhani
BalasHapusKelas=7A
1. -mendekatkan diri kepada allah
-meningkatkan ketaqwaan
2. -mendapat dosa besar
-mendapatkan ganjaran yang besar dineraka
-mudah lelah dan sakit
-harta yang didapat tidak berkah
-hati menjadi tidak tenang dan bimbang