INTERAKSI ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN

HARI           : RABU
TANGGAL : 29 JANUARI 2020
KELAS       : 7



KD 3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut 
     4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya


  IPK :  
            3.7.1. Mendata komponen-komponen ekosistem.
            3.7.2 Melakukan pengamatan lingkungan, mengidentifikasi, dan membedakan  komponen  biotik   dan                       abiotik.   
3.7.3. Menjelaskan pengertian interaksi    
3.7.4. Menjabarkan pola-pola interaksi

Lingkungan adalah satu kesatuan hidup antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang ada di atas tanah, di dalam tanah maupun di perairan. Di dalam lingkungannya, setiap makhluk hidup bergantung pada makhluk hidup lain dan bergantung pula pada sumber daya alam yang ada di sekitarnya

            Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik lingkungan yang berupa makhluk hidup maupun benda-benda tak hidup membentuk suatu hubungan timbal balik yang rumit dan kompleks. Makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling berhubungan di alam, biasa di sebut dengan ekositem, dandialamterdapatbermacam-macamekosistem.

            Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahkluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa juga dikatakan suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusunyangberagam.

            Berbagai makhluk hidup yang menempati daerah tertentu dengan lingkungan yang mengelilinginya dan menopang kebutuhannya seperti cahaya matahari, air, dan tanah akan membentuk suatu ekosistem. Contoh-contoh ekosistem diantaranya adalah halaman sekolah, halaman rumah, kolam, sungai, danau, hutan, padang pasir,laut,
dan padang rumput.




Komponen-komponen pembentuk ekosistem terdiri dari komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik). Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem disebut ekologi. Ditinjau dari sudut pandang ekologi, komponen biotik dan komponen abiotik sering disebut juga dengan lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Komponen biotik dan komponen abiotik berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri atas ikan, tumbuhan air, plankton yang melayang-layang dalam air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batumineral,danoksigenyangterlarutdalamair.

                Di dalam ekosistem, interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik akan membentuk keseimbangan alam. Ekosistem akan seimbang apabila komposisi penyusun ekosistem tersebut seimbang akan tetapi bukan berarti jumlahnya sama. Misalnya pada waktu musim hujan, jumlah rumput (produsen) di suatu padang rumput meningkat sehingga dapat mencukupi kebutuhan makan populasi rusa. Ketika musim kemarau, jumlah rumput berkurang sehingga menyebabkan jumlah rusa juga menurun. Apabila perubahan komposisi itu terjadi secara seimbang dari waktu ke waktu, maka ekosistem itu dikatakan seimbang dan dapatbertahanlama.

     Keseimbangan ekosistem dapat terganggu, misalnya karena bencana alam, hama, dan penyakit. Gangguan ekosistem juga dapat terjadi karena pengaruh kegiatan manusia, misalnya membuang limbah ke saluran air, penebangan hutan secara liar, dan membuang sampah tidak pada tempatnya.

1. Komponen Biotik
     Komponen biotik merupakan semua makhluk hidup yang terdapat dalam lingkungan seperti hewan, tumbuhan, manusia dan organisme lainnya. Setiap makhluk hidup tersebut mempunyai kedudukan dan peran tertentu dalam lingkungan. Kedudukan makhluk hidup dalam lingkungannya disebut nisia. Menurut peranannya, komponen biotik dibedakan menjadi tiga,yaitu:

a. Produsen
    Produsen, merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan zat makanan yang diperlukan organisme lain. Tugas ini diperankan oleh organisme yang mempunyai klorofil (zat hijau daun) yaitu tumbuhan hijau. Tumbuhan mensintesis/membuat zat makanan menggunakan bahan karbondioksida (CO₂) dan air (H₂O) dengan bantuan cahaya matahari. Proses ini berlangsung di dalam klorofil dan dinamakan proses fotosintesis.
    Tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri disebut organisme autotrof. Tumbuhan yang menggunakan sinar matahari untuk membantu proses fotosintesis disebut fotoautotrof, contohnya antara lain pohon pisang, pohon jati, palem, pakis haji, ganggang (alga), lumut, tumbuhan paku, dan berbagai tumbuhan biji lainnya. Sementara itu, bakteri tidak menggunakan sinar matahari untuk proses pembuatan makanannya, melainkan menggunakan cadangan energinya dalam senyawa kimia, prosesinidisebutkemoautotrof.

            b. Konsumen
                   Konsumen, merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri (organisme heterotrof). Konsumen                       bergantung pada organisme lain untuk makanannya. Contoh kelompok konsumen diantaranya hewan, manusia, dan tumbuhan                yang tidak berklorofil misalnya tali putri, dan jamur. Berdasarkan jenis makanannya, makhluk hidup dibedakan menjadi                        herbivora, karnivora, dan omnivora. Herbivora adalah organisme yang hanya makan tumbuhan, misalnya sapi, kambing,                        zebra, kuda, gajah, rusa , ayam, dan lain sebagainya. Karnivora adalah organisme yang hanya makan hewan, contohnya                        harimau, singa, anjing, dan lain-lain. Sedangkan omnivora adalah organisme yang makan tumbuhan juga makan hewan,                        misalnya manusi
                c. Pengurai
                    Pengurai (decomposer), bertugas membusukkan dan menguraikan hewan dan tumbuhan yang telah mati. Makhluk hidup                     yang berperan sebagai pengurai antara lain cacing, bakteri dan jamur. Organisme pengurai ini sangat penting karena                              menjaga stabilitas ekosistem dengan mengurai zat-zat sisa menjadi unsur hara yang akan diserap oleh tanah. Unsur hara                         yang ada di dalam tanah tersebut akan digunakan oleh tumbuhan sebagai bahan penunjang pertumbuhannya.
            2. Komponen Abiotik
                    Komponen abiotik merupakan semua benda tak hidup yang terdapat di dalam lingkungan. Keberadaan komponen abiotik                     sangat berpengaruh pada jenis makhluk hidup yang menempati suatu lingkungan. Beberapa komponen abiotik misalnya:

    1. Cahaya matahari. Sinar matahari adalah sumber utama energi untuk semua organisme di bumi. CO₂ dan air berubah menjadi karbohidrat dan oksigen selama fotosintesis dengan menggunakan sinar matahari.
    2. Udara terdiri dari berbagai jenis gas seperti oksigen, hidrogen, karbon dioksida dan nitrogen. Semua organisme membutuhkan udara untuk kegiatan mereka. Sebagai contoh, oksigen yang diperlukan selama respirasi bahwa oksida (membakar) karbohidrat untuk menghasilkan energi. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida sebagai bahan baku untuk memproduksi karbohidrat dan nitrogen untuk memproduksi protein.
    3. Air. Semua organisme di bumi butuhkan air untuk bertahan hidup. Tanaman, serta hewan dan manusia, akan dehidrasi dan mati jika mereka kekurangan air. Dalam tubuh manusia, air berfungsi sebagai pelarut melarutkan semua bahan yang dimakan oleh organisme. Air juga merupakan habitat ikan dan katak
    4. Suhu merupakan salah satu komponen penting bagi organisme untuk bertahan hidup di bumi. Setiap organisme membutuhkan rentang tertentu suhu untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, tanaman yang hidup di daerah panas seperti kaktus akan mati atau tumbuh buruk jika mereka ditanam di daerah dingin dan sebaliknya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMULIAAN TANAMAN & HEWAN SERTA ADAPTASI

PENERAPAN LISTRIK STATIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PENERAPAN MEDAN MAGNET & GGL INDUKSI